Semut
itu kecil & mungil. Semut tidak bisa bekerja sendirian, tetapi
berada dalam koloni. Semut-semut selalu bergerak ke depan, mencari
makanan bukan hanya untuk diri sendiri. Makanan yang ia dapatkan
dikumpulkan bersama untuk persiapan musim dingin. Pekerjaan itu
dilakukan bukan "berebut jabatan" atau "mencari popularitas".
Pernahkan kita melihat semut berdiam diri?
Tentu tidak, karena semut tidak berdiam diri. Ia bukan binatang
pemalas. Kalau diibaratkan, semut itu seperti “seorang aktivis”. Para
aktivis, meskipun tidak ada pekerjaan, mereka selalu “mencari kerjaan”.
Dalam bekerja, banyak semut gugur dalam tugas. Ada yang mati di mangsa
musuh, ada yang tertimpa benda berat, ada yang keinjak manusia, atau
hanyut dibawa air. Pendek kata, tidak semua semut menikmati hasil dari
kerja kerasnya. Semut juga tidak pernah mengenal sikap berkhianat kepada
koloni. Tidak pernah terjadi, seekor semut hitam, lantaran kecewa, dia
menyeberang ke koloni semut merah.
Semut mengajarakan banyak
inspirasi kepada kita, bagaimana menjadi pekerja keras, lalu memberi
manfaat kepada orang lain. Setiap semut adalah pahlawan bagi semut-semut
lainnya. Tubuhnya memang kecil dan mungil, tetapi ternyata ia
mengerjakan hal-hal besar dalam hidupnya.
Dalam kitab jawahirul kalamiyah disebutkan Allah tdk pernah menbuat sesuatu yang sia-sia. Subbanalloh.
Oleh: H. Syamsul Falah M.Pdi
Selasa, 26 Agustus 2014
Filled Under:
INSPIRASI DARI KEHIDUPAN SEMUT
Posted By:
Yayasan Tarbiyatut Tholabah Sukorejo Jombang
on 01.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar